PENGARUH LAMA PERENDAMAN KORO BENGU (Mucuna pruriens) DALAM AIR KAPUR (Ca(OH)2) TERHADAP KADAR ASAM SIANIDA (HCN)
Abstract
Latar belakang: Masyarakat Indonesia masih menitikberatkan pada komoditas kacang kedelai sebagai sumber utama protein, sedangkan pemanfaatan komoditas lain seperti koro benguk masih sangat minim. Minimnya pemanfaatan koro benguk ini karena di dalamnya terkandung senyawa alami berupa glokusida sianogenik yang dapat mengalami hidrolisis enzimatis menjadi asam sianida (HCN) yang bersifat racun. Karena asam sianida bersifat asam yang sangat mudah larut dalam air, maka dilakukan perendaman menggunakan air kapur (Ca(OH)2) bersifat basa yang dirasa cukup efektif menetralkan HCN dalam koro benguk.
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh lama perendaman koro benguk dalam air kapur terhadap kadar asam sianida dan mengetahui apakah air kapur lebih efektif dibandingkan air biasa dalam menetralkan HCN koro benguk.
Metode Penelitian: Penelitian dengan desain post test with control group. Obyek penelitian ini adalah koro benguk varietas benguk putih berumur 4-6 bulan yang diperoleh di Dusun Nogosari, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DIY yang dilakukan perendaman dalam air sebagai kelompok kontrol dan air kapur 100 mg/L sebagai kelompok perlakuan selama 12, 24 dan 36 jam kemudian dilakukan destilasi. Destilat direaksikan dengan asam pikrat 1% kemudia diukur kadar HCN secara spektrofotometri.
Hasil: Kadar HCN koro benguk pada perendaman dalam air selama 12 jam adalah 20,736 mg/kg, selama 24 jam adalah 19,348 mg/kg dan selama 36 jam adalah 16,786 mg/kg. Sedangkan kadar HCN pada perendaman air kapur 100 mg/L selama 12 jam adalah 19,020 mg/kg, selama 24 jam adalah 1,635 mg/kg dan selama 36 jam adalah 9,307 mg/kg. Hasil Uji ANOVA satu jalan pada kelompok perlakuan didapatkan nilai signifikansi 0.000 (p< 0.05).
Kesimpulan: Ada pengaruh bermakna lama perendaman koro benguk dalam air kapur terhadap kadar asam sianida. Perendaman dalam air kapur terbukti lebih efektif menetralkan asam sianida koro benguk dibandingkan perendaman dalam air.
There is no Figure or data content available for this article
References
2. Handajani, S. (2008). Karakteristik Kimia (HCN, Antioksidan, dan Asam Fitat) Beberapa Jenis Koro Lokal dengan Berbagai Perlakuan Pendahuluan. Widyakarya Nasional Pangan Dan Gizi LIPI. Diunduh tanggal 23 September 2013 dari www.wnpg.org
3. Haryoto. (2002). Kecap Benguk. Yogyakarta: Kanisius
4. Heijst, Van, A.N.P. (1988). Acceptable Daily Intake (ADI) and Other Guideline Levels of Cyanide. Diunduh tanggal 24 Juni 2014 dari inchem.org
5. Kristianto.(2013).Karakteristik Fisikokimia dan Sifat Fungsional Tepung Koro Benguk (Mucuna Pruriens) Berprotein tinggi. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor
6. Marriana, J. (2007). Pengaruh Konsentrasi Air Kapur dan Lama Perendaman Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennts) Terhadap Kadar Asam Sianida. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
7. Soedarmo dan Djaeni. (1977). Masalah Gizi Indonesia dan Perbaikannya. Jakarta: Dian Rakyat
8. World Health Organization (WHO). (2004). Hydrogen Cyanide and Cyanide: Human Health Aspects. Diunduh pada tanggal 27 Oktober 2013 dari www.who.int/ipcs/publications/cicad/en/cicad61.pdf‎
How to Cite This
Copyright and Permissions
Publishing your paper with Jurnal Teknologi Laboratorium (JTL) means that the author or authors retain the copyright in the paper. JTL granted an exclusive reuse license by the author(s), but the author(s) are able to put the paper onto a website, distribute it to colleagues, give it to students, use it in your thesis etc, even commercially. The author(s) can reuse the figures and tables and other information contained in their paper published by JTL in future papers or work without having to ask anyone for permission, provided that the figures, tables or other information that is included in the new paper or work properly references the published paper as the source of the figures, tables or other information, and the new paper or work is not direct at private monetary gain or commercial advantage.
JTL journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. This journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. This license lets others remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
JTL journal Open Access articles are distributed under this Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA). Articles can be read and shared for All purposes under the following conditions:
- BY: You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- SA: If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.